Akhir Desember 2009;
Hasan Al Banna ditembak dengan 7 peluru. Tak ada Rumah Sakit yang bersedia merawatnya hingga beliau wafat. Dunia barat berpesta pora merayakan kematian beliau. Atas larangan pemerintah yang boleh menyolatkan jenazah hanyalah ayahnya. Tak ada iringan mobil & karangan bunga. Namun semangat & amalnya dapat kita rasakan. Banyaknya yang mengantar jenazah & massifnya pemberitaan tidak menjamin seseorang mendapat husnul khotimah. Lihat jejaknya niscaya engkau akan tahu siapa dia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar